Skip to main content

Pengalaman Isoman di Jogja: Ketika Harus Isoman Serumah


 Assalamu'alaikum Sahabat Sohpie :)

Qadarullah, tanggal 13 Juli 2021 lalu hasil tes antigenku positif. Jadi lengkaplah sudah, serumah positif semua dari Bapak, Ibu, juga Suami. Berawal dari Ibu yang meriang dan batuk-batuk. Awalnya kami berpositif thinking bahwa beliau masuk angin biasa karena memang lebih banyak di rumah saja. Keluar rumah paling jalan pagi atau sepedaan, sama beli sayur aja di depan rumah karena ada bakul sayur keliling. Tapi, selang sehari Bapak juga ikut meriang. Hari berikutnya suami yang meriang. Dan dihari ketiga Ibu mengeluh anosmia. Deg!

Setelah drama ditolak swab antigen di hari Sabtu, Ibu swab pada hari Senin, menyusul kami bertiga di hari Selasa. Hasilnya semua positif, inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.

Sungguh tak menyangka kalau kami bakal isoman serumah seperti ini. Walaupun aku sendiri sudah bersiap untuk dapat "giliran" karena covid di lingkungan kami sudah semakin mendekat ke rumah saja. Awalnya dari RT sebelah, lambat laun ke tetangga belakang rumah, samping, juga depan rumah. Lengkap lah sudah, serasa dikepung dari segala arah.

Pengalaman isoman dengan orang tua yang aktif membaca info dari gadget, baik dari media yang terpercaya maupun bersumber dari grup WA sungguh membuat pusing kepala. Di awal orang tua sangat syok mendapati diri beliau positif covid. Langsung cari info obat apa yang harus dikonsumsi, semua obat minta dibeli. Alhamdulillah setelah dijelaskan oleh suami beliau berdua mau membatalkan keinginannya membeli segala macam obat tadi.

Jujur, sebenarnya tak hanya orang tua yang bingung, tapi aku dan suami juga. Setelah swab di puskesmas dan hasilnya positif, kami pikir nanti ada follow up dari puskesmas. Diberi obat atau apalah. Ternyata tidak sama sekali. Mungkin karena kondisi di Jogja memang benar-benar chaos saat ini. Jadi kami pun tak dapat pelayanan apa-apa. Berusaha sendiri mencari tahu obat apa yang harus kami konsumsi dengan ikut grup KAGAMA Telekonseling. Dari arahan dokter, dianjurkan mengkonsumsi obat sesuai gejalanya, apakah pusing, demam, batuk, pilek, asam lambung, atau diare? Dokternya juga menyebutkan alternatif obatnya apa saja. Alhamdulillah untuk obatnya dibelikan oleh mas ipar. Beliau pesan ke saudara yang apoteker. Jadi yang sakit di Jogja, yang pesan obat di Kuningan, beli obatnya di Purwokerto. Masyaa Allah sekali ya. Karena benar-benar isoman serumah itu bingung sekali kalau ada perlu. Walaupun sempat sebelumnya beli obat sendiri dengan bantuan abang ojol.

Alhamdulillahnya di Jogja ini serba mudah. Ketika mas bakul sayur langganan libur selama idul adha kami bisa pesan sayur online. Ordernya di IG @sayuronline.jogja. Beli buah juga online di @buah.segarjogja. Semua hasil cari-cari di IG. Alhamdulillah mereka amanah dan ramah. Untuk yang sedang isoman dan perlu stok buah dan sayur bisa belanja online di mereka. Tapi untuk buahnya dari JL Paris KM 18.5 mungkin terlalu jauh untuk yang di sekitaran kota. Biar lebih hemat ongkir juga ada buah online yang di Gamping, sekitaran kota ongkirnya hanya 5k yaitu @buahsae.

Selama isoman teknik PMP+Tilawah yang disampaikan Ary Ginanjar juga sangan berguna sekali. 

P : Pikiran Selalu Positif

M : Makan, paksakan untuk tetap makan meski rasanya tidak enak di lidah. Ingat kita butuh energi untuk melawan si virus. Makan makan makan!!! Pokoknya harus makan.

P : Proning, teknik meningkatkan kadar oksigen dengan cara mengatur posisi tidur.

Tilawah untuk membantu melatih pernafasan.

Alhamdulillah selama isoman kemarin, aku yang gejalanya paling ringan yaitu pusing, demam, linu di hari pertama, disusul batuk ringan, dan pusing ringan selama dua hari. Makan masih enak-enak saja. Masih bisa aktivitas ini itu kaya biasanya. Anosmia juga. Tapi malah bersyukur sih anosmia, karena harus ngrawat suami yang selama dua minggu gak kuat kena air 😂 Tantangan paling beratnya adalah lelah jiwa raga. Entahlah waktu isoman aku semakin sensi. Apalagi kalau dengar yang gak ngenakin hati bisa auto nangis-nangis. Alhamdulillah sebelum qadarullah harus isoman aku dapat rejeki baca tafsir Al Azhar bagian surat Al Fajr. Masyaa Allah, itu sangat membantuku untuk self healing. Jadi kalau mulai stres karena capek atau kesal dengan omongan atau pertanyaan nyebelin orang langsung berusaha mengingat-ingat tafsir al fajr. "Ingatlah wahai jiwa yang tenang, pengen Allah ridho kan? Sabar ya sabar". Alhamdulillah sangat membantu, meski realitanya ya sulit juga untuk langsung cling berubah suasana hatinya dalam sekejap. Paling gak habis sesenggukan nangis-nangis terus tenang. Jadi meski gejala fisiknya ringan, tapi tantangan menjaga kewarasannya yang masyaa Allah sekali.

Buat teman-teman yang sedang isoman, tetap jaga komunikasi dengan teman-teman ya. Meskipun hanya lewat dunia maya, kehadiran mereka sangat berarti. Apalagi kalau sedang suntuk dan butuh teman curhat. 

Oya, jangan sungkan-sungkan juga minta bantuan teman, saudara, atau tetangga. Sungguh jangan gengsi. Tapi ya tau diri aja jangan terus dikit-dikit minta tolong. 

Untuk yang sedang isoman semoga Allah berikan kesembuhan, kesabaran melaluinya, dan digugurkan dosa-dosanya. Untuk semua, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.

Sekian teman-teman cerita isomanku. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dan Allah mengampuni dosa-dosaku, aamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh