Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2013

Big Thanks For You

makasih yaaa... buat ramuan istimewa yang cesspleng dan ampuh buat ngusir beteku hari ini :) bersama kalian itu, rasanya seperti balik ke masa anak-anak dulu bisa ketawa, bercandaan, dan kadang marah juga sih sama kalian hehehe maaf yaaa tapi seriusan, kangen banget kalo lama ga nongol ketemu kalian tuh walaupun kalau perang-perangan aku selalu kalah, tapi seruuuuuu! ahahahahaha... beneran kaya balik ke masa anak-anak :) dari kalian, aku belajar bagaimana berbagai bagaimana bersimpati juga bagaimana berempati bersama kalian aku banyak belajar belajar bagaimana mengelola emosi, juga cara berkomunikasi terima kasih ya... dooaku, semoga kelak, kalian bisa berhasil... berhasil menjemput impian kalian dan tetap bersahaja *maaf kalau foto personilnya kurang

My First Sparring

Hello every body?? Apa kabarnya weekend kali ini? Aku mau cerita nih, tentang pengalaman sparring pertamaku. Huuuuuaaa... sangat-sangat berkesan! Karena itu adalah momen pertama dalam hidupku latihan Sparring-an. I don't care about the spelling, tapi sparing itu latihan atau lebih tepatnya uji tanding gitulah kalau di latihan bela diri. Jadi, begini kisah awalnya. Di awal latihan, seperti biasa kita latihan fisik. Lari muter GSP selama 20 menit. aigooo mana betah? Pengalaman lari pagi aja nih ya, berhasil lari tanpa putus sekali muter GSP, alhasil efeknya mual-mual, lah ini disuruh lari DUA PULUH MENIT. Huuummm haaahhh... Oke, awal-awal masih oke nih larinya, di barengin sama Zura. Lama-lama nafas udah ga tahan, kaki pegal-pegal, kepala berkunang-kunang. Karena saya tipikal anak nakal, maka saya mogok lari. Berdiri mematung di tempat start. Tapi sungguh malang, tatapan sinis pelatih mengintaiku. Tak enak hati saya, teman-teman lari saya nongkrong diem aja. Akhirnya, meski lela

Bintang dan Ksatria Jatuh

Aku tak hanya berteman dengan ilalang, yang tumbuh liar dan terkadang menggerogoti, membuat emosi. Sejak kegilaanku pada dunia baru tumbuh subur, aku mengenal sang bintang itu. Bintang terang di langit biru. Ya, memang begitulah namanya. Kegilaan pada bidang yang sama, membuat kami beresonansi. Suatu hari, kala malam beradu dengan hari, maka jam malamlah yang h arus ditaati. Bukan 'parno' pada aura mistis yang katanya semakin kental di malam hari, namun ketakutan jikalau gerbang sudah tak menanti. Kapok diri ini, terlunta-lunta entah mau kemana karena tak bisa masuk rumah. Hari ini, ketakutan itu terulang lagi. Takut tak dapat menerobos gerbang di akhir jam malam. Sayangnya, aku sangat menikmati malam ini. Malam terkikis menjelang pagi dan ketakutan akan jam malam entah menyublim kemana. Kapok hanya dibibir saja, nyatanya tak jera kalau-kalau terkunci diluar lagi. Parah. Malam yang kian memanas, mengganas. Satu per satu bertumbangan, dilain pihak yang lain semakin kentara,

Beramal Jangan Tanggung

Pagi tadi, saya mendapat sebuah nasihat agar j angan tanggung-tanggung dalam beram al mengapa? agar sempurna pula balasannya kelak, tidak nanggung.  Karena Allah SWT menciptakan A'raf (tempat tertinggi) bagi hambanya yang setimbang amal baik dan buruknya. Disanalah, manusia menunggu rahmat Allah agar termasuk golongan orang yang beruntung dan dimasukkan dalam surga, namun mereka juga dalam kecemasan dan senantiasa berdoa agar dihindarkan dari neraka. Maka betapa berharganya hitungan kebaikan walaupun hanya satu hitungan agar dimasukkan dalam surga. Nah, untuk meraihnya, agar tidak termasuk golongan yang nanggung, maka  beramal jangan tanggung-tanggung. Sederhana bukan? Namun untuk merealisasikannya, butuh perjuangan yang hebat. Semoga, Allah SWT senantiasa melimpahkan keikhlasan dalam hati serta memberi kemampuan dan memudahkan kita semua untuk beramal secara sempurna. 

Ikan-ikan

Jari jemariku menjentik-jentikkan air dalam kolam. Air sesekali menciprat hingga ke wajah. Dingin. Tapi kesegaran sempurna yang sangat kunikmati. Bersit mentari pagi yang masih malu-malu, lalu embun yang menggelembung indah dan menitik satu-satu, perpaduan sempuna semesta. Bambu cina di belakang tempatku duduk sering kali jahil menggodaku dengan mengirim tetes-tetes embunnya yang gendut. Senada dengan jemariku yang usil dalam air kolam, pikiranku berkelana kemana-mana. Melayang dalam angan dan khayalan. Rasanya ingin mencebur saja ke kolam, biar dimakan habis oleh koi-koi kecil yang sedang takut karena hadirku. Ah, ikan... makan saja aku, karena aku lelah. Letih memikirkan bagaimana caranya mengirim sinyal-sinyal yang makin kuat ini. Aku takut, jika frekuensi sinyalnya semakin meninggi, maka akan meradiasi dan merusak sekitar. Bisa saja hatiku teradiasi, lalu aku menjadi gila dan membabi buta. Mana tahu itu bisa terjadi. Sebelum sinyal ini mengganggu habitat lain, rasanya ingi