Kita bisa berencana, tapi terkadang apa yang kita jalani jauh dari rencana. Termasuk kisah jalan-jalan ini. Rencananya, kita bakal jalan-jalan bareng dua komisariat (Al Khawarizmi dan Ibnu Kholdun). Tapi kenyataannya, yang datang cuma para Immawati tangguh *kyakakaka*. Dan yang ada, punggawa Rizmi cuma dua orang, ane sama mba Nurhid, lainnya, jelas anak-anak Khaldun yang selalu kece badai dengan kekompakannya *kadang aku iri sama mereka, ah kenapa rumput tetangga kadang lebih hijau?* Setelah perjalanan yang melelahkan, melelahkan hati karena aku takut banget sama jalannya, sebagai rider pemula waktu itu, termasuk sebuah kenekatan bisa sampai ke Bukit Paralayang. Alhamdulillah waktu itu selamat dari jalan tanjakan curam. Ceritanya, aku salah milih gigi, di tanjakan aku ga pake gigi satu, terus kugantilah masuk gigi satu, alhasil motor yang kutampangi bareng Anggun malah mau njengat *do you know njengat?*. Seriusan, takut banget waktu itu, aku sampai nangis seketika dan kapok ga mau
Resonansi rasa dan frasa