30 Agustus 2018, masih kuingat jelas bagaimana kulewati pagi itu. Bercampur antara excited, bahagia, juga cemas. Setelah semalaman kuselesaikan materi power pointnya, ya begitulah balada deadliner yang belum juga luntur, pagi harinya tak minat kulirik lagi. Bukannya sudah dirapal materinya, tidak, tapi aku terlalu cemas, takut terjebak macet dan terlambat sampai di kelas. Setelah selesai siap-siap, aku minta mbak Yulia segera mengantarku menuju jalan raya. Sebelum akhirnya mbak Yulia mengantarku sampai ujung jalan raya, beliau mengajakku mampir ke warung dulu. Dibekalilah aku sebungkus nasi sayur, sate telur puyuh, ditambah lagi sebungkus rendang bikinan Mamanya yang dibawa langsung dari Bekasi. Masyaa Allah. Betapa aku merasa sangat beruntung dikelilingi orang-orang baik hati begini. Jazakumullah khairan katsiran mbak Yulia dan mbak Sri. Sesampainya di kampus, langsung kutuju gedung sesuai yang disebut oleh dosen pembimbingku di pesan singkat. Rupanya aku terlalu pagi, sampa
Resonansi rasa dan frasa