Skip to main content

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉

Hakikat pupus adalah bertumbuh

Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya.

Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh.

Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik.
Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)
Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pelangi Usai Hujan:

Bila langitmu tak sedang cerah
Tak ada lagi bunga yang indah yang mampu buatmu bahagia
Kala mimpimu tak lagi nyata seakan semua pergi menjauh
menyisakan mendung di hati
Jangan pernah gentar tuk hadapi
Ingatlah selalu ada pelangi yang indah, setelah hujan yang mereda
Tak ada yang boleh padamkan mimpimu dan teruslah tuk percaya
Akan ada harapan yang baru
Selama kita mau mencoba berikan dunia senyummu

Di lagu anak-anak dengan judul Pelangi Usai Hujan, disebutkan jangan gentar, kalau mimpimu seakan pergi menjauh, ingatlah bahwa itu semacam "phase of life" yang harus harus dilewati, nanti akan ada masa "indah pada waktunya". Jangan menyerah dan harus tetap percaya, in syaa Allah bisa, in syaa Allah indah pada waktunya 😉

Selain berdoa, harus optimis, pokoke yakin! Kalau susah, coba deh ubah perspektifmu. Seperti pupus. Kalau biasanya denger kata pupus kamu sedih, sekarang coba deh ganti, bahwa pupus tak sesalu bikin nelangsa. Pupus adalah sebuah awal. Awal untuk bertumbuh. 

Inget liriknya Banda Neira "Yang patah tumbuh, yang hilang berganti"? Yuk coba simak. Lagi-lagi juga nyentil, setelah fase gagal akan ada fase kebangkitan #eaa

(Sa)Yang, yang patah (akan) tumbuh (lagi), yang hilang (pasti) berganti
(hatimu) yang hancur lebur (pasti juga) akan terobati
yang (kau pikir semua telah) sia-sia (tidak! karena sebenarnya) akan jadi makna (tunggu saja waktunya)
(gagal) yang (sampai kini masih) terus berulang suatu saat (akan) (ber)henti
(Kamu) yang pernah jatuh 'kan berdiri lagi
(Ingatlah bahwa) yang patah (akan) tumbuh, yang hilang (akan) berganti 

*Anyway, itu yang di dalam kurung interpretasiku sama lagunya Banda Neira ya 😂

Yang pupus sedang bertumbuh

Filosofi Pupus:
Hakikat pupus adalah bertumbuh
Saat harapanmu pupus
bertumbuh mimpi dan tunas harapan baru



Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh