Skip to main content

Permainan Seru: Between Master, Angel, and Messenger

Assalamu'alaikum sahabat sophoe~
Kali ini aku mau reshare apa yang pernah kutulis di sini. Konon, di kelas Bahasa China, satu per satu dari kami mendapat kartu berisi nama teman sekelas yang akan menjadi Master kami, dan si penerima kertas otomatis akan menjadi Angel-nya. Tugas para Angel adalah mengirim surat dan small gift untuk Master-nya. Sebagai kurir tentu tugas si Messenger, yaitu Laoshi (guru) kami.
Aku pun tidak tahu siapa yang menjadi Angel-ku, karena rulenya ini RAHASIA! Dan Messenger lah satu-satunya yang tahu, siapa Master dan Angel-nya, itu pun setelah beliau menerima kartu dari para Angel. Baru nanti diakhir kelas Laoshi akan memberitahukan siapa para Angel itu kepada para Master.
Permainan yang sederhana, tapi seru! Ngarep small gift dari Angel? Emmmm sedikit hahaha.
Sahabat sophie pasti juga pernah kan main game sederhana ini? Seringnya disebut dengan tukar kado kalau di Indonesia. Nah ketika di Taiwan, acara tukar kado sebagai penutup pertemuan terakhir kelas Bahasa China ini diramu dengan sangat menarik dan kreatif.

27066992_1276821315753018_4158666928257726830_n.jpg
Ketika para Master dan Angel gathering di rumah sang Messenger.


Tapi dalam kehidupan nyata, kenapa tidak seseru game di kelas bahasa China ya?
As an Angel seringkali susah mengutarakan pesan hati baik lewat perantara si Messenger ataupun direct ke si Master. Apalagi kalo pesannya memang njlimet, butuh diksi yang pas agar sampai ke Master tanpa melukai hati, diterima tanpa mengurangi substanti, dan informasi bisa ditindak lanjuti dengan aksi.
Kadang karena ketidak percayaan diri atau sebab yang lain, Angel lebih memilih orang ketiga untuk menyampaikan pesannya. Dan lagi-lagi dalam kehidupan nyata, ini juga bukan perkara yang mudah. Memilih Messenger yang tepat itu juga susah. Apakah Messenger kita ini bisa amanah, apakah bisa menyampaikan dengan baik dan runut, dan apakah-apakah lainnya yang membuat kita picky menentukan siapa Messenger yang tepat.
As a Master, berusaha memberikan respon terbaik atas pesan dari Angel kadang juga tidak mudah.
Apakah sahabat sophie bisa dapat pointnya?
Kesimpulannya adalah susah untuk menjadi Master, Angel, ataupun Messenger yang baik. Tapi bukan berarti tidak bisa kan? Tugas personal setiap individu untuk bisa menempatkan diri menjadi Angel (pemberi pesan), Master (penerima pesan) dan Messenger (pengirim pesan) yang baik. Baik disini pun juga relatif, karena setiap individu memeliki parameter kebaikannya sendiri. At least jadilah baik mengikuti norma umum yang berlaku di masyarakat.
26907491_1276821682419648_572666989511892548_n.jpg
Terakhir, terima kasih kepada para Messenger-terdaebak yang sering saya repotin jadi penyambung lidah dan turut struggle membantu saya. Maaf merepotkan, semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak 🙏 Terima kasih juga kepada para Angel dalam kehidupan nyata, mohon maaf jikalau masih saja ada kata dan sikap yang sering tak sesuai harapan kalian. Mari bersama-sama berusaha menjadi Master, Angel, dan Messenger yang baik.
Dan setelah membaca beberapa refrensi, bahwa kontjie keberhasilan menjadi master, angle, and messenger adalah piawai dalam berkomunikasi efektif. So, selamat terus berlatih, berlatih, dan berlatih kemudian praktik, praktik, praktik untuk bisa menerapkan komunikasi efektif dalam keseharian. #talktomyself #reminderformyself

Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh