Skip to main content

Syukurku Hari Ini #1

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie~

Apa nih syukurmu hari ini? Hihihi kali ini aku pengen nulis berseri tentang Syukurku Hari Ini. Yes, ini sekedar sharing aja dari moment dalam hidupku yang semoga bisa diambil hikmahnya untuk Sahabat Sophie ya!

(Source image : www.letsinspire.co)

Oya, sekalian curcol, sebenernya pas nulis ini, saya sedang dalam pelarian wkwkwk. Lari dari target nulis yang harusnya segera beres, tapi mencari ide kok susah sekali. Yang ada sudah ditulis dihapus lagi, ditulis dihapus lagi, gitu terus sampai laman wordku tersisa putih aja haha. Disela-sela kebuntuan mencari ide, ternyata malah muncul ide yang lain, yasudah  kutulis aja sebelum menguap juga.

Sahabat Sophie, pernah kamu gagal? pernah kamu ditolak?

Dalam case apa nih? 

Ya apapun lah. 

Kalau pernah, alamiahnya merasa sedih bukan? Lalu kira-kira seperti apa respon orang terdekat ketika mengetahui kamu gagal?

Ngeyemyemi, menenangkan, membesarkan hatimu, dan semacamnya bukan?

Pernah, suatu kali, ketika aku sedang cerita, "Mbak, aku gagal." Kemudian aku mendapati beliau mengirim pesan singkat, "Barakallah, dek." Sontak, aku terdiam. Sejenak berpikir dan merenung. Hah, mbak ini bener apa ngechat aku begini? Iya, aku seringnya mendapat doa Barakallah kalau pas bahagia aja. Dan saat sedih karena berbagai hal, seringnya ditenangkan dengan banyak kata-kata manis. Baru kali itu, aku bilang gagal, kemudian direspon hanya dengan dua kata, "Barakallah, dek." 

Kemudian aku baru sadar, kata "Barakallah" ini ternyata lebih manis dari kata-kata lainnya. 

Tanpa terasa, air mataku berjatuhan. 

Ya, hanya Allah yang Maha Tahu yang terbaik untuk hambaNya. Bukan kah ketika doa-doa kita Ia tolak, saat itu Allah sedang menyelamatkan kita dari hal-hal buruk yang kita tidak tahu? Bukankah ketika Allah menolak doa-doa kita, saat itu Allah sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih indah dan terbaik untuk kita nanti?

Hari itu, aku gagal pada suatu hal, tapi aku bersyukur sekali. Alhamdulillah gagal. Hatiku menjadi lapang menerimanya. Keyakinanku semakin kuat, Allah sedang menyelamatkanku dari keburukan yang aku tidak tahu. Alhamdulillah.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?

Ini seri pertama Syukurku Hari Ini. In syaa Allah lanjut lain waktu ya :)




Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh