Skip to main content

Refleksi Akhir Tahun: Maaf dan Terima Kasih :)

Teman, tanpa tersadari kita semua dalam perjalanan pulang menemuiNya
Dan sebaik-baik jalan untuk kembali adalah yang mendekatkan kita pada ridhoNya
Terkadang, ada kejutan dalam hidup yang Allah hadirkan semata untuk mengembalikan kita pada jalan kebenaran
ada luka yang hadir untuk menyembuhkan 
dan ada kehilangan yang datang untuk mengingatkan
Bila ada duka hati terasa maka bersabarlah
Bila ada bahagia terasa maka bersyukurlah
Namun, bila hidupmu terasa hampa, engkau pikir  merindukan si dia?
Sebenarnya yang kamu rindukan adalah Dia
Semua yang ada di dunia ini kan binasa, kecuali sesuatu yang dilakukan karenaNya
Dan hanya cintamu padaNya yang kelak akan menyelamatkanmu dari duka sedalam cinta 
~Dedy Chandra H~


Dan jika aku menjadi penyebab luka dan dukamu di dunia ini, semoga engkau masih berkenan menyisipkan maaf untukku, sahabat Sophie 🙏 Aku pun berharap, Dia ringankan langkah kita untuk melanjutkan perjalan ini, memudahkan kita menguntai hikmah-hikmahNya, serta melejitkan keimanan kita pada takdir yang telah Ia garis dan tuliskan, hingga pada akhirnya sabar serta penerimaan yang telah kita rentangkan akan membawa kita pada muara kebahagiaan yang hakiki, aamiin.

Note:
Tulisan yang sudah lama sekali mengendap di draf blog. Mungkin dari 2018 atau 2019.

Menulis ketika kehilangan seorang teman berjuang. Gadis belia yang enerjik dan periang itu berpulang dan mengingatkan kita semua bahwa waktu kembali itu pasti, namun tak ada yang tahu kapan.

Di akhir tahun 2021 ini, aku pun merasa perlu berefleksi. Betapa banyak nikmat yang Allah beri meski kadang juga terlambat menyadari. Perlu sejenak menangis, meratapi, memikirkannya, baru kemudian mampu menangkap hikmah-hikmahnya. 

Ya Allah, maafkan aku yang belum pintar membaca segala tanda cintaMu. Terkadang masih sering bertanya kenapa begini begitu. Kedepan, tetap curahkan kasih dan sayangMu pada hambaMu ini ya, Allah.. Bantu aku mengeja dengan lebih pintar lagi ya.

Terima kasih pula ya Allah.. Setiap naik turunnya fase hidup, selalu kau kuatkan aku, hadirkan support system terbaik. Sehingga ketika di atas, tak jadi terbang ke awan, pun ketika jatuh bersegera bangkit. 




Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh