Skip to main content

Something Sweet (?)


Assalamu'alaikum sahabat Sophie~

sumber: coolwallpapers

Aku cuma mau berbagi sedikit pengalaman getir yang baru saja menghampiri. Yes, baru saja. Saya gagal lagi untuk suatu hal yang sama. Bedanya, entah kenapa, meski sempet bikin nangis, tapi hati rasanya lapaaaaang banget menerimanya, ma syaa Allah. 


Mungkin, meski pada hal yang sama, tapi usahanya beda ya. Di kasus pertama, saya emang gak usaha maksimal. Pertama, bingung bagaimana mengupayakannya, bingung harus melangkah kemana dulu. Kedua, akhirnya hanya mengandalkan doa, tapi tanpa usaha. Ketiga, tanpa persiapan, lah mendadak udah pengumuman aja. Otomatis lah ya: GAGAL!

Harusnya saya bisa menerima konsekuensi kegagalan yang tanpa usaha itu, tapi ternyata cukup menguras hati, waktu, juga tisu hahaha. Ah, apaan sih ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜œ

Next, setelah sembuh dari luka tragis itu, eaaa luka coba. Padahal kesalahan sendiri itu mah. Ibaratnya mah kaya kecelakaan tunggal hahaha. Tapi dari situ saya banyak belajar. Belajar move on iya, termasuk belajar bagaimana seharusnya berjuang dengan benar! Tapi qodarullah, Allah masih menginginkan saya lebih bersabar lagi di kasus ke dua.

Tapi Sahabat Sophie, meski hasilnya masih belum sesuai keinginan hati, ada kepuasan tersendiri. Ada kelegaan yang luar biasa. Bahkan serasa takjub sendiri, ternyata aku seberani itu mengambil keputusan, mengusahakan, bahkan memperjuangkannya. Maaf case close untuk kasusnya hihihi. Dan kesiapan menerima apapun hasilnya itu beneran kerasa. Yup, seperti saya bilang, walaupun sempet nangis-nangis di awal, tapi setelah itu ya udah. Gak ada kecewa, gak ada marah, bahkan gak sedih. Happy aja bawaannya. 

Alhamdulillah ala kulli hal... segala puji hanya padaMu ya Rabb... 
Sungguh tak akan ada hati yang setabah ini, jika bukan Engkau yang menguatkan
Sungguh tak akan ada kepercayaan yang sekuat ini, jika bukan Engkau yang menanamkan yakin dalam dada
Aku pun kembali belajar, kembali mengeja kehidupan
Yang manis dalam hidup rupanya IMAN  
๐Ÿ’•


Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca ๐Ÿค— 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie ๐Ÿ˜‰ Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh