Skip to main content

Selamat Pulang, Selamat Melanjutkan Perjuagan

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie~

Postingan kali ini, ceritanya karena aku mau ngerem posting via WA yang ujung-ujungnya suka gaje dan tidak berfaedah hehehe. Makanya sisa energi dan gatel postingnya disalurkan ke blog saja. Sekalian biar blognya gak lumutan juga karena sudah lama gak dibuka 😁

Sebenernya, sedang mengurangi (untuk kedepannya kalo bisa malah stop) juga untuk mendengarkan musik, karena akhir-akhir ini suka ke-distract tiap habis dengerin musik. Cuman, karena kemarin ada yang bilang ni lagu bagus, trus aku kepo. Pas denger pertama sih biasa aja musiknya, sampai nyari-nyari bagian mana sih yang bikin tu orang suka lagu ini 🙈. Dan ternyata, aku jadi ketularan sukaaaaa sama liriknya. Pas dengan suasana hati #eaa dan bikin mbrambang pas sampai reff-nya.

"Sebiru hari ini

 Birunya bagai langit terang benderang
 Sebiru hari kita bersama di sini
Seindah hari ini

Indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita walau kita kan terpisah
Bukankah hati kita telah lama menyatu

dalam tali kisah persahabatan Ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Slamat jalan teman, tetaplah berjuang

Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita sebiru hari ini"  
(Edcoustic)
Karena lagi gak pengen sok puitis, buat dua mbakku yang kemarin pulang, lirik lagu di atas buat kalian 😘😘


"Selamat jalan, tetaplah berjuang, semoga kita bertemu kembali"

Terima kasih ya atas semua bantuannya. Buat Miss Nurra yang direpotin dari sebelum aku datang. Mbak April yang dari pertama nyampai Taiwan. Semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan berlipat-lipat. Maafkan Cikgu yang suka jail dan curhat gak penting. Tapi tenang mbak Pril, curhat gajenya bakal ganti topik kok semester ini. Doakan saja, kegajeannya semoga terselip banyak cerita bahagia hahaha. Bakal kangen banget deh sama kalian. Kangen jamaah di Fisika sama miss Nurra, keputrian di Mushola sama kalian berdua. Yuk reunian di UGM aja yuk... #ngarep #pakebanget

Saling mendoakan selalu ya, semoga dilancarkan semua urusan kita, diijabah harapan & doa-doa kita. See you mbak... 🙌




Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh