Skip to main content

Rumput Tetangga Lebih Hijau

Tadi pagi maleeees banget buat bangun soalnya malemnya gak bisa tidur nyenyak. Kepikiran harus bangun pagi biar gak telat kumpul di bus stop. Dan yang ada malah beneran bangun kesiangan, jam 6.30, padahal mesti kumpul sebelum jam 7.30 karena bus bakal on time berangkat jam segitu. Mana perjalanan kos ke bus stop itu sekitar 20 menit, karena harus jalan. Soalnya sepedaku masih di kampus, nginep di parkiran kampus gegara kemarin aku gembok tapi ternyata lupa gak bawa kunci, kuncinya masih dibawa roomateku 😓
We are ready to go to Tamkang! in this frame there are my professor and my labmate.
Dengan bermodal waktu 30 menit, ngebut prepare semuanya sampai sarapan. Pukul tujuh tepat aku pun melenggang keluar kos. Dalam perjalanan, di sevel ketemu mba Roro sama mba Tika, mereka seperti sedang menunggu sesuatu. Setelah menyapanya, kutanya mau kemana. Mereka pun menjawab dengan sumringah dan kompak, "Pulang dek". Lalu kulihat dua koper besar di samping mereka. Mendengar jawaban itu membuatku baper, pengen pulang juga 😭😭

Tapi kenyataan berkata lain. Saat yang lain sudah mulai libur, aku masih ke Tamkang karena disuruh profesor ikut Annual Meeting Physics. Mana bonek lagi, ikut conference tapi belum registrasi, dan akhirnya aku registrasi OTS dengan biaya lebih mahal, mana pakai uang sendiri, tapi semoga diganti, aamiin. Alhamdulillah ngeluarin uang 1500NT kaya beli kacang aja, gak pakai mikir seribu kali *efek bayar dg sistem elektronik kali ya, tekan-tekan doang, gak liat lembaran uangnya, padahal nominal di ATM jadi beda hahaha*.

Sempet baper emang pengen juga pulang, tapi setelah dipikir-pikir bersyukur juga liburan kali ini ada cerita yang beda, yang gak semua orang punya kesempatan ini. Meski tahun ini masih sebagai audience, tapi cukup ngecharge semangat untuk mulai set up alat dan ambil data. Menikmati diskusi ilmiah dengan para presenter poster, menikmati juga makanan yang melimpah, juga menikmati explore Tamkang bareng labmate & profesor, juga sama temen-temen Indonesia.
First day: exploe Tamkang with Taiwanese and Korean guy (sama temen lab & profesor maksudnya hehehe)
Second day: explore Tamkang with Indonesian and Iran guy 
Rumput tetangga lebih hijau? yaps sometime, karena lupa bersyukur. Astagfirullah.









Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh