Skip to main content

Rindu (?) 😌

Pesbuk mah bisa aja ya, perhatian bingits! Ngingetin sama yang lalu-lalu. Hari ini muncul notif memory dua tahun lalu.
Seandainya, (setiap) rindu beresonansi dengan temu. Tapi sayang tidak selalu begitu. Terlalu banyak probabilitasnya, meski antara nol hingga satu. Mungkin rindu meminta sedikit waktu, juga pengorbanan (usaha) terbaik untuk bisa beresonansi dengan temu. #semangat#BRB 
Perspektif saya dan pembaca mungkin berbeda tentang status dua tahun lalu itu. Ada yang komen cie~~ hahaha seolah saya sedang merindukan seseorang. Padahal saat itu yang saya rindukan adalah barang. Jadi, saat itu saya sedang menunggu-nunggu alat dan bahan untuk eksperimen. Hampir setahun nunggu, akhirnya alat datang. Saat alat sudah ada, bahan yang harusnya bisa cepat didapat, karena gak perlu import lagi dan belinya hanya di sekitar Jogja, ternyata menuntut untuk sabar juga. Berkali-kali menagih agar segera dibelikan, tapi belum juga, sampai akhirnya saya pasrah, karena malu ngingetinnya. Tapi, pas saya nyerah, yaudahlah, ntar juga pasti dibeliin juga, sahabat saya bilang, ya jangan nyerah gitu, kalo bisa secepatnya didapat kenapa enggak? Kamu harus bilang lagi, ini kan buat TA, bukan sekedar main-main. 

Sahabat yang mengingatkan bersegera untuk eksekusi dan menyelesaikan TA, yang mengembalikan semangat saya back to the track, tapi rupanya saya tidak mampu menjadi dia untuk dirinya. Aku percaya, kamu pasti punya alasan kenapa belum selesai juga sampai sekarang. 

Di status saya itu, juga penuh kebaperan :p kebawa perasaan campuraduk pasca presentasi paper. Paper Gabrielli tentang pembentukan fractal dari random etching. Random walk pengikisannya dimisalkan dalam kisi, kisi berikutnya yang akan terkikis memiliki nilai probabilitas, sama kaya peluang rindu dengan temu #halah. Presentasi paper yang jadi agenda baru, dan sekarang rutin di lab, sukses meninggalkan jejak manis. Betapa beruntungnya saya tidak dibiarkan berdarah-darah waktu itu. Membuat semangat untuk terus belajar, karena ilmuNya sungguh begitu luas, dan kita hanyalah butiran lempung, kecil bangeeet.

Makanya dari status ini saya beri hastag #BRB singkatannya Bukan Rindu Biasa! 

Wkwkwkwk alay banget ya. Status sok-sokan hasil dari kebaperan dan gelisah.

Dan sekarang, saya beneran sedang terserang rindu~~~ hiiks 😭😭😭 Rindu sama banyak orang, rindu sama banyak hal, rindu sama banyak obrolan, rindu sama banyak tempat, rindu sama banyak makanan juga, ahhh sedih😌. 

((((Puk puk puk, wis ndang sinau cah! jare sesok UTS))))

Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh