Skip to main content

Work Hard Play Hard(er)!

Assalamu'alaikum sahabat sophie~~

Kalimat apa sih yang cocok untuk mendeskripsikan kamu di bulan ini sahabat sophie?

Kalo aku, sepertinya pas banget deh sama kalimat: "Cool outside, panic inside". Soalnya, tiga minggu berturut-turut dikejar deadline yang tiada putus-putusnya, tapi main, teteeeep jalan terus. Wkwkwkwk main? iya main :p Sebut saja main, biar hidup terasa lebih manis #eeeak :D

Berawal dari tanggal 10 Oktober, hari libur nasional yang mendadak gelap dan megap-megap karena dapet email pemberitahuan dikasih materi baru untuk presentasi tanggal 12 Oktober. Lanjut exam Mekanika dan tugas soft matter berturut-turut dihari berikutnya. Lalu puncaknya adalah mempersiapkan presentasi untuk tadi siang. Baca papernya di kereta, sepanjang perjalanan Zhongli-Keelung. PPT baru dibuat tadi pagi, baru kelar setengah jam sebelum presentasi.

Cool outside, panic inside ;p

Tapi, Alhamdulillah, meski rasanya kayak dikejar-kejar monster waktu, tugas-tugas kelar sebelum deadline, walaupun ngeri-ngeri sedap, salah satunya tugas soft matter yang dikumpul 3 menit sebelum batas waktu. Alhamdulillahnya lagi, di tengah kepanikan dan tegang, masih bisa mencerna materi, apalagi makanan yang hen hao chi. Alhamdulillahnya juga masih bisa ngrasain sepedaan sampai lost in Xin Ming, lari-lari gaje Minggu pagi, bahkan long trip ke Keelung. Kata temen, udah kalo mau ke Jepang atau Korea, dari Keelung tinggal renang aja, udah paling uuuuujungnya Taiwan itu. Dan ternyata benar, tujuan kami ke Keelung adalah ke National Taiwan Oceanic University, letaknya pinggir pantai banget, dari kampus, tinggal nyebrang jalan raya udah laut aja.

Perjalanan ke Keelung juga warbiasyah, kami kumpul jam 4 pagi, setengah enam udah naik kereta dari Zhongli. Pulangnya jam setengah delapan dari Keelung, sampai kos jam sebelas malam. Tidur bentar dan lanjut baca paper sama bikin ppt nya. Bersyukur banget, kelar presentasi dihampiri prof, sambil bilang, good job. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu | dan kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu | yang memberatkan punggungmu? | Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu | Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan | sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan | Maka apabila kamu telah selesai (dari) suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain | dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.






[Kalau judul dan content gak nyambung, baikan saja.]

Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh