Skip to main content

Typhoon oh Typhoon~~~

Assalamu'alaikum sahabat Sophie~~ selamat menikmati secangkir Milo ditemani malkist crackersnya Khong Guan yaaaa *loh malah ngiklan*. Sambil selonjoran, atur nafas biar rileks, dan segera habisin Milonya, keburu dingin loh, ntar kaya ha**mu :p

***
Harusnya saya bikin syukuran dulu ini, karena bisa log in lagi ke laman ini. Entah apa penyebabnya, kemarin lusa pas lagi asyik ngetik tiba-tiba datang sebuah pesan dari Google, bilang kalo password akun ini baru saja diganti, hampir bersamaan dengan itu pula, muncul pesan di layar "Mau keluar atau masuk lagi ke akun ini?" ya sekiranya begitulah pesannya. Saya pilih masuk, tapi akun tidak dikenal, saya ulang, dan katanya akun telah dihapus. Hehhh??? kok bisa loh??? Setelah panik panik panik takut kehilangan akun alay kesayangan ini, saya coba untuk tenang. Setelah berjibaku semalaman, akhirnya bisa log in lagi. Alhamdulillah. 

***
Oya, kata my Astrid, biasanya Taiwan disapa setidaknya empat Typhoon dalam setahun. Tapi, siapa sangka, selama dua minggu ini, sudah disapa oleh tiga jenis Typhoon. Thypoon Malakas, Meranti, dan Megi. Imut-imut banget ya namanya? tapi warbiasyah deh kekuatannya. Dua typhoon pertama sempat bikin panik, karena di lab kalo ketemu orang pasti lagi ngomongin typhoon. Cuma kok beda orang beda versi ceritanya. Kata Buddyku ntar malem, ditunggu eh ternyata belum, terus kata mateLabku besok dan ya aman-aman saja, sampai akhirnya, datang berita resmi dari OIA (Office of International Affairs). Sepucuk email datang memberitahukan bahwa akan datang typhoon dan diperingatkan untuk tidak keluar rumah selama typhoon, menyediakan stock makanan, minuman, senter, dan diperintahkan untuk meutup jendela. 

Selama hampir seminggu menjelang  typhoon bawaannya khawatir. Sampai-sampai kalo udah mulai petang, paling cuma nyempetin solat magrib berjamaah, habis itu buru-buru packing pulang. Alasannya takut terjebak typhoon di jalan. Ehhhh, tapi selama seminggu itu pula, meski angin relatif kenceng, kalo keluar dari Gedung Fisika, sampai lapangan pasti masih ramai orang-orang olah raga. Ada yang basket, voli, dan lainnya. Dan disitu kadang saya merasa iyuuuuh. Nyesel kenapa cepet-cepet pulang, padahal diluar mah orang-orang masih merasa tenang dan aman. Gitu ya bedanya orang yg sudah bersahabat dengan typhoon dalam kehidupannya dan yang baru mau nemuin typhoon untuk kali pertama. Hehehe.

Saat itu, emailnya memberitahukan bahwa typhoon yang datang adalah jenis Meranti. Detail tentang daerah yang dilewati, estimasi waktu, kecepatan, dan posisinya sekarang, semuanya ada di sini. Termasuk pengumuman daerah mana saja yang akan diliburkan karena typhoon ini. Alhamdulillah daerahku masuk kategori aman, jadi gak dapet jatah libur waktu ada Typhoon Meranti. 

***
Lalu, hari Senin kemarin, kabar akan datangnya typhoon kembali santer dimana-mana. OIA juga segera memberikan informasi resminya. Typhoon ketiga ini namanya typhoon Megi *gak pakai Z*. Estimasinya typhoon ini akan melewati seluruh daerah Taiwan, termasuk tempat saya tinggal. Semua wilayah pun diliburkan.

Semalaman jelang typhoon hujan turun begitu deras. Kecepatan angin pun meningkat setiap waktu sampai pada puncaknya, suara bising menderu-deru. Dan itu berlangsung cukup lama, sekitar dua sampai tiga jam.  Setelahnya, angin memang masih cukup besar, namun desing suaranya mulai menyusut dan hilang.

***
Malam harinya, kami pun masih terus mengecek web untuk memastikan bagaimana kondisi esok hari. Berharapnya aman, tapi liburin aja dah! Hehehe. Dan sampai dini hari, pas buka web, Alhamdulillah libur berjamaah di seluruh Taiwan. Cek web lagi, dimana posisi anginnya, dan sudah jauh meninggalkan Taiwan, Alhamdulillah aman.

***
Hari itu adalah hari Rabu, dimana aku ada jadwal lab meeting. Karena libur nasional, maka kemungkinan lab meeting juga libur, pikirku. Untuk memastikan hal ini, saya kontak teman-teman lab saya. Mereka pun sependapat. Pagi itu, saya cek email, memastikan bahwa tidak ada email dari prof untuk lab meeting, well email kosong.

Me time banget deh hari itu. Beneran bisa selonjoran, santai-santai nyicil PR yang ada. Sampai akhirnya di jam empat sore waktu Taiwan, matelab saya mengirim pesan, "Sarah, don't you get email from prof?". Belum sempat kubalas, langsung aku bangkit dari duduk peweku, cek email dan gubrak, jam sepuluh pagi ternyata prof ngirim email memastikan sore itu, pukul empat lab meeting tetap dilaksanakan! Dan aku baru buka email jam empat lebih beberapa menit. What??? Mulai gak tenang deh! Langsung kubalas, maaf Prof, baru buka email. Apakah sudah mulai? Saya segera kesana, SEKARANG. Langsung deh ganti kerudung dan berangkat. Sampai depan gerbang liat ada sepeda mba Farida nganggur,  balik lagi deh ke kamar mba Farida buat pinjam sepedanya. Dan sampailah aku di Lab telat sekitar 22 menit hahaha. Bersyukur ya dapet pinjeman sepeda, kebayang gak sih kalo aku harus jalan kaki? 30 menit kemudian aku bakal sampai sana, mungkin pas nyampai, seminar udah kelar hahaha.

Untung ya, prof ku baik~~~ banget, gak marah dan tetep senyum handsome *opoiki*. Tapi pas di akhir sesi tiba-tiba prof bilang, "Ayo Sarah karena kamu telat, coba apa yang  kamu pahami dari presentasi John?". Hei?? Apalagi materinya, judulnya aja gak tau karena pas nyampai udah kelar presentasinya, ya mana kutahu prof :'( Dan cuma bisa senyum sambil minta maaf. Maafkan saya prof...

***
Pulang dari lab, dihari libur nasional kedua karena Typhoon, ternyata semua cerah ceria. Langit berwarna biru cerah sekali, rerumputan dan pepohonan semua hijau segar, angin bertiup tenang menyenangkan, NCU dipenuhi rombongan keluarga yang memanfaatkan hari libur itu. Hampir setiap sudut NCU penuh senyum ceria, anak-anak kecil yang berlarian di taman, ayah ibunya yang gelaran tikar sambil menikmati bekal, kakek nenek yang juga bersantai ria, ada yang mendirikan tenda-pasang ayunan gantung di bawah pohon, teman-teman yang masih asyik bersantai di kamar mereka, dan aku pun bahagia. Bahagia melihat mereka bahagia :)

***
Dan akhirnya pagi ini bisa menyudahi tulisan ini setelah berhari-hari mengetiknya. Anyway, Milonya sudah habis kan? Good. Jangan lupa gosok gigi, wudhu, doa mau bobok, dan selamat istirahat Sahabat Sophie~~

Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh