Skip to main content

Sabtu: Sehat (kok)

Assalamu'alaikum sahabat sophie~~~ :)

Tau gak sih, hari Sabtu pagi kemarin, sebelum ke pasar, saya gaje sekali. Sebelumnya hari Jumat saya juga udah merasa aneh, kok saya mendadak rajin? Habis nemenin beli waffle --nemenin doang soalnya lagi ngirit--, balik ke Lab dan aku bisa tahan ngerjain PR yang bejibun tanpa mampir-mampir buka facebook, whatsapp, dan lainnya. Cuma jeda solat ashar, terus nglanjutin lagi sampai magrib. Sampai lupa kalo niat hati mau pulang ashar, lupa juga kalo ternyata belum makan, pantesan kok aku merasa kelaparan akut sampai kliyengan. Terus pulang kelar acara NCUMC, jam 10an malam masih sempet-sempetnya nyuci baju. 

Paginya, bangun, solat, dan pengen aja cepet-cepet keluar dari kosan. Akhirnya jam setengah tujuh aku bawa sampah dan lari dari kosan ke jurusan. Entah alibi apa yang ada dipikiranku, kenapa sok rajin banget buang sampah sampai jurusan, dan sepagi itu. Gak lupa bawa white card biar bisa masuk gedung jurusan. Lariku emang gak kenceng, tapi lumayan bikin ngos-ngosan, soalnya jaraknya mayan banget. Dan aku satu-satunya orang lari pagi dengan kostum yang aneh, udah gitu nenteng-nenteng sampah. Sampai-sampai semua mata tertuju padaku kekeke.

Sampai depan jurusan, di pinggir danau, seorang bapak paruh baya tersenyum padaku. Sontak kusapa beliau, "Ni hao?" dan beliau menjawab "pagi". Whoooa Bapak bisa bahasa Indonesia ternyata. "Pagi, selamat pagi!" beliau mengulangnya lagi. "Iya, selamat pagi. Bisa Bahasa Indonesia?" "Bisa". Setelah basa-basi bentar, aku pun pamit.

Lanjut masuk ke jurusan, siiiing sepi bener. Begitu melangkah masuk, lampu langsung menyala menerangiku. Kucari bak sampah di lantai satu, ternyata gak ada. Terpaksa ke lantai dua. Sepi juga, merasa horor horor gimana gitu, sendirian pagi-pagi di jurusan. Yeay akhirnya nemu tempat sampah. Langsung setelah menaruh sampah ke ember general garbage, langsung turun, dan keluar gedung.
Lantai satu jurusan kemarin pagi ^^ 
Setelah itu, lanjut lari muterin kampus, sampai akhirnya nemu sepeda ijo di dekat G14. Jaraknya? lumayanlah. Bukannya pulang dengan sepeda ijo, aku balik lagi muterin kampus dengan sepeda.  Alasannya, hanya ingin menikmati Sabtu pagi, itu saja. Ketemulah dengan yang unik-unik sepanjang sepedaan. Mas-mas yang olahraganya gelantungan di pohon dan senam yang ternyata banyak alirannya disini, entah aliran apa aja aku juga gak tau, tapi dilihat sekilas emang beda aja jenis gerakan dan musiknya. Setelah puas sepedaan ke tempat-tempat yang nyempil, aku  pun pulang.

lihat deh biru-biru yang nggantung dipohon :D
Sampai di kos, tiba-tiba ditanya, "Kamu gak lagi galau kan?" Loh pertanyaan macam apa ini? Hahaha aku sendiri aja gak ngerti loh kenapa sepagi itu aku udah gaje, cuma ngerasa aja, kalo gaje, eh ternyata my roomate merasakan hal yang sama. Tapi beneran deh, aku hanya sedang ingin menikmati Sabtu pagi, itu saja. Jiwa ragaku sepertinya sedang sehat juga kok, menurut parameterku ;)




Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh