Skip to main content

Eid Al Adha

Assalamu'alaikum sahabat Sophie :)
Semoga selalu berlimpah keberkahan untuk kita semua yaaa...

Tidak terasa, sudah sebelas hari saya berada di rantau dan besok adalah hari raya pertamaku di sini. Kalau di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, hari raya idul adha ditetapkan sebagai hari libur nasional. Sedangkan di Formosa, dimana muslim adalah minoritas, besok tetap masuk. Hari raya idul adha besok juga bertepatan dengan hari pertama masuk, adapun kuliah perdana akan berlangsung besok pagi pukul 10.00 am. Wow sekali. Benar-benar harus berjuang nih untuk menuju masjid terdekat di daerah Longgang dan kembali sebelum kuliah perdana dimulai. Fighting!! ^.^

Alhamdulillah, kemarin Jumat sudah sempat ke Masjid Longgang, jadi sedikit tahu arah untuk menuju kesana, walaupun kalau pergi sendiri masih besar peluang tersesatnya hehehe. Saya semangat banget nih untuk ikut solat ied di Longgang besok, meski harus berkejaran dengan waktu :D Karena besok adalah hari besar bagi umat muslim. Kalau bukan kita yang merayakannya, lalu siapa lagi?

sumber gambar dari sini
Seperti diriwayatkan oleh Anas ra., ia berkata: "Rasulullah saw. tiba di Madinah, saat itu di Madinah memiliki dua hari raya yang pada hari raya itu mereka (penduduk Madinah) bermain-main (bersenang-senang), lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menggantikan bagi kalian dengan hari yang jauh lebih baik, yaitu Hari Raya Kurban dan Hari Raya Idul Fitri." (HR Abu Dawud dan An-Nasa'y dengan sanad yang shahih) [1]

Inilah yang membuat saya bersemangat, saya tidak ingin melewatkan hari baik itu. Dimana pada hari itu, saya juga memiliki kesempatan untuk berjumpa dan silaturahmi dengan saudara-saudara kaum muslimin-muslimah --setidaknya se-Taoyuan-- di Longgang. 

Bahkan saking istimewanya, pada dua hari raya itu wanita-wanita yang sedang haidh pun dianjurkan untuk datang ke tempat solat ied. Dari Ummu 'Athiyyah ra., ia berkata: "Pada hari raya kami diperintahkan agar mengeluarkan gadis-gadis remaja dan wanita-wanita yang telah berhaidh untuk menyaksikan kebaikan dan doa kaum muslim; sedangkan wanita-wanita yang sedang berhaidh menjauhi tempat solat." (HR Bukhori dan Muslim) [2]

Oh ya sahabat Sophie, ada beberapa hal juga nih yang perlu sahabat Sophie ketahui, sunah-sunah pada hari raya idul adha. Apa saja sih??? oke check it out!

1. Tidak makan sebelum mengerjakan solat Idul Adha
Dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya, ia berkata: "Rasulullah saw. tidak pernah keluar pada Hari Raya Fitri sebelum makan, dan beliau tidak pernah makan pada Hari Raya Kurban sebelum mengerjakan shalat (Hari Raya Kurban)." (HR Ahmad dan At Tirmidzi, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban) [3]

2. Berangkat ke tempat sholat ied dan pulang melalui jalur yang berbeda
Dari Jabar, ia berkata: "Pada Hari Raya Rasulullah saw. selalu mengambil jalan yang berbeda." (HR. Bukhari. Hadist yang serupa ddiketengahkan pula oleh Abu Dawud melalui Ibnu Umar ra) [4]

3. Keluar dengan berjalan kaki
Dari 'Ali ra., ia berkata: "Termasuk sunah bisa seseorang keluar (untuk shalat) pada hari raya dengan berjalan kaki." (HR At-Tirmidzi, dan dinilainya hasan). [5]

Untuk sahabat Sophie yang tempat shalatnya dekat, bisa tuh diamalkan, dengan pulang pergi jalan kaki. Tapi saya dan teman-teman di sini, sepertinya akan kerepotan jika harus jalan kaki, karena perjalanan dengan bus saja sekitar satu jam. Tapi, sunah untuk tidak makan sebelum shalat ied, in sya Allah akan kami kerjakan :)

Semoga bermanfaat ya sahabat Sophie yang sekelumit ini :) Selamat idul adha!!!!! Oh iya, bagi yang mampu berkurban, jangan lupa berkurban ya! Kalau tidak bisa menyembelih pada tanggal 10 Dzulhijah besok, masih ada kesempatan sampai tanggal 13 Dzulhijah kok untuk berkurban. Semangat Fastabiqul Khairat!

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Referensi:
[1],[2],[3],[4],[5] : Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani, Terjemahan Bulughul Maram, 2011, Semarang: Pustaka Nuun






Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh