Skip to main content

Are You Ready?

Photo taken by Farida

Teringat dengan postingan twitter saya tertanggal 12 Januari 2016:
Like a magic!! Every sign brough me closed to you.. Hopes it comes true. To dancing back with you, party with science. Blessing me God :*
dan ternyata semakin dekat saja, ya Senin besok saya bisa memulainya, kembali bermesraan dengan science hehehe.

So which of the favors of your Lord would you deny? (55:55)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ijinnya untuk kembali belajar lagi. Setelah perhelatan hati yang ngenes juga, memilih mana yang mau didahulukan dari tiga pilihan hidup yang memang semestinya diambil semua. Bisa sebenernya tiga-tiganya barengan, atau dua lah dalam satu waktu, tapi ternyata satu ini yang sekarang nyata di depan mata. Dua lainnya? sedang diperjuangkan sembari menunggu waktu #eaa.

Pada fase quarter life ini, ternyata saya juga terkena sindrome:Quarter Life Crisis. Satu masa dimana pada fase ini seseorang mengalami kebimbangan, kegalauan, dan butuh perenungan tentang masa depannya. Saya pun baru menyadarinya bahwa saya terjangkit sindrome ini setelah baca tulisan di http://dauw-druppels.blogspot.tw/ itu pun saya baca setelah sindromenya teratasi :)

Awal tahun ke-empat di Jogja adalah masa-masa dimana saya beneran galau, dan bersyukurnya, kalau saya galau saya simpen sendiri, paling kalau dah kelar galaunya baru deh saya ceritain ke orang lain, kaya sekarang ini :p Bukannya sok kuat, tapi dimasa-masa seperti itu, saya justru butuh waktu lebih buat curhat sama Allah, saya merasa lebih aman dengan cerita langsung ke sang Maha Mendengar, yang juga akan memberikan ketenangan hati serta petunjuk untuk mengambil keputusan. Kalaupun perlu second opinion, saya picky, biasanya ke orang yang punya ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan "permasalahan" saya, jadi biar sarannya ada dasar ilmunya, hehehe. Lebay ya??? Banget hahaha. 

Setelah perenungan, perjuangan, bahkan sampai jatuh sakit berkai-kali, melepas dan mengikhlaskan beberapa hal, saya bisa berada di fase ini. Tentu saja semua ini berkat kasih sayang dan keridhoan-Nya. Alhamdulillah.

Dan pertanyaan Are You Ready? sebenarnya sudah muncul dari jauh-jauh hari, bahkan ketika saya memantapkan hati memilih jalan ini, saat terjangkit Quarter Life Crisis dulu. Pertanyaan Are You Ready bukan hanya sekedar siap untuk memulai, tapi siap dengan segala konsekuensi, kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Do the best, pray, and tawakal are the best way to answer the question. Then, let me say Bismillah hirrahman nirrahim to start my new lifeGanbarimashou!!








Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh