Skip to main content

LDR Produktif #2 : The Story of Hayakoo

Assalamu'alaikum sahabat Sophie :)

Setelah lama tenggelam, I'm coming! Mumpung bisa wifi-an juga, hari ini menyempatkan untuk melanjutkan tulisan tentang LDR Produktif. Kemarin sempat ada yang japri juga karena tulisan itu. Entah sekarang si embak apa kabarnya, semoga sehat mba :) Postingan kali ini juga untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait usaha yang sedang dirintis ini.

Bermula dari obrolan di grup teteh manis yang anggotanya adalah GHOST --ini serius loh saya-- tapi "O" nya ini harusnya love, sayang gak ada emoticon disini hehehe, muncullah ide bikin usaha bareng. Karena kami mencar kemana-mana, yang paling memungkinkan untuk kita jalankan bareng tanpa harus berada di satu tempat bersamaan adalah jualan online. Satu dari kami pernah mencobanya ketika kuliah dulu, dan kami pun mencobanya lagi sekarang, bareng-bareng. Setelah beberapa bulan hanya ada ditataran wacana dan akhirnya tinggal berdua --monggo baca tulisan sebelumnya ya-- kami pun mematangkan persiapannya. Dua orang tersisa itu adalah saya dan dia, karena sama-sama buta tentang jualan online, kami ubrek-ubrek deh google. Tips & trick nya kami kuliti satu-satu, tapi tetep aja kami bingung harus mulainya dari mana. Kalau sahabat Sophie sedang ada di fase ini, tenang, bingung pasti berlalu :D 

Ghostore
Semula kami membuat sebuah email dan instagram milik bersama, namanya alay:  Ghostore. Follower kita adalah follower instan yang bisa disetting dari IG. Tugas dia kalo masalah ini, saya pun buta tentang ini hehehe. Karena pertama-tama kita mau mendongkrak follower, kita samarkan namanya menjadi GHO_HARRA. Ampun deh ya, nama samarannya pun tetep alay. Tapi ide gho_harra bukan dari saya loh ya, walaupun saya kadang alay juga. Kita hilangkan kata storenya biar gak keliatan kalau jualan, nah lo, mau jualan tapi gak pengen keliatan lagi jualan, itu juga sebuah pemikiran yang sesat ya sahabat Sophie, jangan dicontoh. Sebulan dengan akun itu dan yang ada followernya terus berkurang setiap harinya. Bahkan tak satu pun orang yang tanya harga produk yang kami jual. Benar-benar tak ada satupun yang melirik toko online kami ini. Tahu kenapa bisa terjadi? Kalimat sebelumnya cukup menjawab lah ya guys :D

Buntu, hampir menyerah, tapi kami gak mau menyerah gitu aja. Kami ubrek-ubrek lagi google. Siapa tahu ada yang belum kami baca dan praktikkan. Dan disaat-saat kami merasa lelah dengan pencarian yang buram ini, Allah mempertemukan saya dengan orang-orang baik hati yang memiliki jawaban-jawaban atas keresahan hati kami ini #eeeaa #uhuk

Pertemuan Istimewa
Dalam sebuah kondangan yang malah jadi ajang reunian, bertemulah saya dengan owner Abeeba. Gak ketemu gitu aja ding, tapi udah janjian kondangan bareng sebelumnya hehehee. Mumpung ketemu, saya kepoin lah dia. Pokoknya udah muka tembok banget deh nanyanya, soalnya dia tipikal orang yang cool abis, kalau cerita singkat-singkat. Makanya mumpung bisa ketemu, saya berondong aja dengan pertanyaan yang google gak bisa jawab. Istilah jawane mah ndedes-ndedes :p

Lalu, masih dalam kondangan itu pula, dia justru memperkenalkan saya dengan owner Griya Zahra. Sebenernya udah kenal juga, tapi baru tau kalo beliau ini owner GZ. 

Sepulang dari pertemuan istimewa di Jogja Istimewa itu, langsung saya bikin grup WA dengan anggota empat orang. Isinya adalah saya & partner ketjeh saya, serta duo womenpreneur itu. Dari sinilah saya mendapatkan ilmu yang luar biasa bermanfaat. Benar-benar memberikan pencerahan. Mulailah saya kenal istilah-istilah yang ada dalam dunia per-online shop-an. Jadi tau apa bedanya reseller dan dropshipper, gak cuma pengertiannya aja, tapi dijelasin juga apa kelebihan dan kekurangan keduanya. Ngerti istilah SFS dan FFF, dan lain-lainnya. Tenang, akan saya share tentang hal ini, sabar dulu ya sahabat Sophie :)

Action! 
Pasca diskusi melalui WhatsApp, kami mulai dengan aksi nyata. Kalau ada yang masih buram, panduan kami adalah duo womenpreneur itu. Jazakillah khoiran katsira ya sista :*

Pertama yang kami lakukan adalah dengan buka lapak. Karena usaha yang kami pilih adalah jualan online, lapaknya pun juga online, walaupun didukung dengan lapak offline akan lebih bagus. Mengingat kami hanya bermodal semangat, jadilah lapak online yang kami buat. Toko pertama dengan nama akun Gho_Harra kami tinggalkan. Kami membuka lembaran baru dengan nama baru.

#1 Cari Nama Olshop
Ternyata, cari nama anak itu susah ya #ehh. Tapi beneran loh! Hahahhaha berasa pernah ngalamin aja #plak. Mungkin susah dan bingungnya nyari nama buat anak itu kaya gini, kecuali kalau udah dicicil punya cita-cita nama anaknya besok mau apa ya :D Kami berdua googling nama-nama keren, dan yang muncul pasti himpunan "Nama Bayi Laki-Laki atau Nama Bayi Perempuan atau Arti Nama Bayi" dan sekitar itu lah. Dari A-Z pun bagus-bagus nama dan artinya, tambahlah kami bingung. Fine akhirnya tugas kami persempit, masing-,masing bertugas cari sepuluh nama yang kece, lanjut kami seleksi jadi 6, hingga akhirnya tersisa satu kata yang sampai sekarang kita gunakan; HAYAKOO.

Apakah terdengar alay? Biarlah :p

Buat sahabat Sophie yang berencana memiliki online shop juga, pertama tentukan nama olshopnya ya. Biar kalau ngirim barang jelas, ini dikirim dari online shop yang mana. Nama itu identitas toko kamu.  Walaupun nama gak selalu mencerminkan apa yang dijual sih kadang. Carilah nama yang ketika di klik langsung tertuju pada olshop kamu, alias gak pasaran namanya hehehehe.

Anyway, kenapa Hayakoo sih?

Detailnya panjang, tapi secara ringkasnya karena kata inilah yang terpilih dari sekian kata yang diusulkan, Kata ini ditemukan dalam pencarian membingungkan itu. Terselip diantara nama-nama bayi perempuan, yang ketika mencari ditemukan bahwa artinya adalah matahari, asalnya dari bahasa Jepang. Tapi, setelah dicek lagi tidak ditemukan lagi sumbernya wkwkwkwkwk. Sumber lain menyebutkan artinya cahaya, entahlah valid atau tidak kami tak ambil pusing :p Toh bagi kami ini terdengar bagus hehehehe. Sutttt rahasia: haya+koo=hayakoo actually inspired by the name of someone who often make my thursday being special day. Alasan lain yang membuat kami sepakat adalah bahwa sepengetahuan kami, belum ada online shop dengan nama ini di instagram. Entah kalau sekarang sudah ada. Monggo cek sendiri ya.. :D

#2 Tentukan Jenis Produk 

Kedua, tentukan jenis produk yang mau dijual. Ini mah soal selera juga ya. Saran saja sih barang-barang yang dibutuhkan orang setiap saat. Barang yang akan diganti secara berkala dalam waktu yang relatif singkat.

Produk yang kami pilih adalah clothes. 

#3 Cari Suplier atau jadi Produsen

Next, yang paling krusial dan bikin kami mempertimbangkan matang-matang --sok serius banget ya bahasanya, tapi ini emang serius guys!-- adalah dari mana kita bisa dapat produk yang mau kita jual ini. Apakah mau produksi sendiri, ambil dari orang, atau?? 

Ketiga, untuk stock produk, sahabat Sophie bisa produksi sendiri kalo modal dan dukungan lain memungkinkan. Dengan produksi sendiri, sahabat Sophie bisa memaksimalkan keuntungan. Ambil dari produsen atau first hand juga bisa. Semua ada plus minusnya dan tentunya semua itu perlu dipertimbangkan dengan kondisi sahabat Sophie juga ya :)

Buat sahabat Sophie yang sekarang sedang bingung mancari produk, bisa menjadi reseller rok polos dan pashmina Hayakoo loh :) Kalau mau produk lainnya yang di jual di Hayakoo_id, kami juga siap memberikan kontak supliernya. Silahkan buka instagram Hayakoo_id, kontak nomor CS di bio, dan kami dengan senang hati untuk berbagi :)

Sebagai langkah awal, gak perlulah memaksakan diri untuk memenuhi semua secara maksimal. Sambil jalan sambil disempurnakan saja. Kalau menunggu sempurna baru mulai, pasti ada aja kurangnya. Maklumlah, kita sebagai manusia terkadang khilaf, terpenuhi yang ini pengen yang itu. Tanpa modal biaya juga bisa kok memulai bisnis ini, kami pun memulainya dari nol dan tanpa biaya. Kalau ada niat dan aksi, jalan in sya Allah ada sahabat Sophie :) 

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Magelang, 10 Agustus 2016
8:42 Am
sambil menghitung hari untuk LDR an lebih jauh lagi
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh