Skip to main content

Masih Senyaman Dahulu

Akhirnya, berkesempatan mengunjungi kembali tempat-tempat yang dulu sering kusinggahi.

Pertama: Perpustakaan Umum Kota Magelang.
Walaupun tempat tinggalku ada di wilayah Kabupaten, alhamdulillah dulu berkesempatan menikmati fasilitas umum yang ada di Kota juga. Kok bisa?? Karena sejak SMP-SMA sekolahku ada di wilayah kota. Dan beruntungnya lagi, Perpus Kota dangan SMP ku berada di satu lingkungan, satu lokasi. Jadi kalo pas istirahat sekolah bisa langsung cuss ke perpus. Seringnya sih buat baca, ngadem, nongkrong, juga cari inspirasi disana #ceilee :p

Nah, sekarang perpus kota sudah pindah, jadi satu lokasi dengan Gedung Kyai Sepanjang. Perpus yang baru memiliku ruangan yang lebih besar. Tapi secara keseluruhannya masih sama. Posisi meja bacanya, rak bukunya, suasana nyamannya pun masih sama, bahkan lebih nyaman di beberapa spotnya :)

Kedua: Kantor Pos Kota Magelang.
Sejak kecil, aku sering diajak ke kantor pos, sekedar untuk menemani ibu ngirim artikel dan lain lain. Kemudian waktu TK itulah kali pertama ke kantor pos untuk keperluanku sendiri, tentu saja ke kantor posnya tidak sendirian, tapi diantar ibu atau bapak.

Awal SMP dulu, pergi ke kantor pos adalah sebuah semangat! Hahaha. Why?? Karena kantor pos terasa semakin dekat. Jarak kantor pos dengan SMP ku lumayan dekat. Saking semangatnya, bahkan kubela-belain jalan kaki dari sekolah sampai kantor POS. Meski lumayan bikin pegel ternyata :D Tapi tetep aja gak kapok, habis pulang sekolah kalau ke kantor POS tetep jalan. Biar irit! :p

Dulu, paling seneng juga kalo beberapa pekan setelah dari kantor POS dapat balasan paket. Entah dapet komik, buku cerita, atau kaos. Apapun paket balasannya aku selalu seneng. 

Setelah lama gak ke kantor POS kota Magelang, hari ini berkesempatan kesana. Sepertinya, terakhir aku kesini waktu SMA, buat ngurus kerjasama sponsorship. Kantor POS sekarang menggunakan nomor antrian dan ada kamera otomatis yang mendetek wajah pengambil nomor antrian :) Hohoho makin keren saja sistemnya. Namun, ada yang hilang dari kantor POS ini. Meja bulat yang disekat-sekat yang biasanya dipake untuk ngelem perangko, amplop dan mejanya juga belepotan lem di sana-sini, sekarang udah gak ada ^^

Anyway, meski kedua tempat tadi sudah berubah, tapi  bagiku masih senyaman dulu! 

Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh