Skip to main content

Kado dari JTG 31

Seneng banget, semalem akhirnya bisa kumpul lagi bertiga puluh :) Sorry ya gaes, melewatkan beberapa momen bareng di Jogja. Bukannya ga mau ikut, tapi karena beneran ga bisa ninggalin tanggung jawab lain #ceileee  


Kumpul semalem tempatnya di Muara Kapuas, nah begitu aku, fera, fiehanna nyampe, langsung deh disambut hangat oleh semua yang udah datang duluan. Kemudian si ATiK menyodorkan gulungan kertas kecil kayak undian arisan yang berisi nama anak-anak KKN, dua lembar kertas unyu-unyu, juga pita cantik. Perintahnya adalah suruh nulis kesan pesan tentang orang yang namanya tertulis di gulungan itu. 

Sembari nunggu yang belum datang, juga nunggu bapak DPL, kami asyik mengisi dua lembar kertas unyu tadi sambil ngobrol ngalur-ngidul. Dan akhirnya, Pak Wakhid, DPL kami pun datang.

Kenapa pak wakhid datang? karena rencananya sih emang buat responsian, tapi acara semalem lebih dari sekedar responsi! karena kita makan bareng sawareg'e dibayarin pula sama Pak Wakhid *makasiiiiih pak *dua jempol. Di acara semalem juga ada pembacaan nominasi ter-ter-an selama KKN. Ada pun nominasinya juga diluar dugaan, karena nyleneh-nyleneh. Ada nominasi teraniaya, terancam punah, terkoplo, terdangdut, tersrawung, ter-annoying, sampai ter-pahpoh. Dari bertiga puluh, semua dapat penghargaan ter. Thank banget ya buat panitia yang udah punya ide segila ini! *peluk kalian satu-satu 

Pak DPL yang kece badai cetar membahana pun juga dapat nominasi loh, sebagai DPL Terhebat *eh iya ga ya? kok agak lupa hihihihihi

Aku pun lulus KKN dengan predikat ter-KALEM.

Taarrrrraaa~~~ ini dia hadiah dari JTG 31 nya :)


Begitu namaku disebut, aku sedikit mempertanyakan, kalem?? iya siiiihhhh, tapiiii bo'ong!! hahaha.

Dan seperti biasa, acara wajib bagi JTG 31 adalah foto bareng. Foto bareng sabosen'e, saksayahe menjadi penutup acara semalem. 

Duh duh duuuhhh... jadi makin sayang kalian gaes! Karena kalian itu lebih dari sekedar teman, tapi kita adalah KELUARGA! Best moment banget lah pokok'e! Makasih semua :))) *peluk semuanya 


Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh