Skip to main content

The Secret of Nol (O)

Efek belajar elektronika, rasanya kaya disetrum, dreettt drettt... ahahaha #lebay

Belajar eloktronika itu asik, kalo pas ngedong materinya apa, tapi kalo udah bunek, ruwet deh semuanya. Nah, pas tadi aku baca tentang elektronika digital, aku menemukan sesuatu yang unik dan menggelitik. Karena merasa terusik dengan salah satu materi elektronika yang aku baca ini, kusempatkan deh untuk iseng-iseng menuliskannya di blog ini. Walaupun niat awalnya refreshing bentar untuk menjernihkan otak, tapi yang ada bukannya cap cus langsung buka blog dan nulis, malah mampir kemana-mana. 

Well, balik ke topik utama yuk!

Nah, dalam elektronika digital yang paling ditegaskan disini adalah perbedaan dari data analog dan data digital. Perbedaannya simple, hanya pernyataan besaran-besarannya saja. Dalan data analog besaran dinyatakan dalam angka desimal yang terdiri atas bilangan nol sampai sembilan. Sedangkan data digital, besarannya dinyatakan dengan bilangan biner yang terdiri atas angka nol dan satu. Ingat angka nol dan satu saja!

Untuk lebih mendalam lagi mengenai elektronika digital, silahkan dibaca sendiri. Banyak kok refrensi yang mengupas tuntas mengenai ini :) #modus karena saya belum selesai baca materi ini

Nah, yang paling menggelitik adalah tulisan yang ada di buku catatan saya. dalam catatan saya, hasil mendengarkan Pak Dosen adalah elektronika digital hanya mengenal angka nol dan satu. Dimana angka nol artinya do not dan angka satu artinya do.

  0 -> do not & 1->do

Apakah kamu juga merasakan getaran yang sama denganku? eh, maksudnya merasakan keunikan yang sama seperti yang terlintas dalam pikiran saya?

Baiklah, mungkin saya terlalu strange

Mengetahui bahwa angka nol makksudnya adalah perintah "do not" saya malah kepikiran DONAT. jauh sekali bukan? Kalau dalam elektronika digital  0 adalah do not, dalam kehidupan, kita menemukan makan yang bentuknya seperti angka 0 adalah donat. Apakah mungkin DONAT dan DO NOT memiliki korelasi?

dalam elektronika digital   O -> DO NOT
makanan berbentuk          O -> DONAT 

Bagaimana, apakah hal ini juga sempat terlintas dalam pikiranmu? Kalau kamu menemukan jawaban korelasi  DO NOT dengan DONAT tolong beritahu saya ya.... atau kalau kamu mau ngasih saya selusin DONAT   akan saya terima dengan senang hati :)

Teman-teman selamat belajar! Sukses untuk UAS nya yaaaa :)




Comments

Popular posts from this blog

Resume Tafsir QS Al Mulk Ayat 1-4 Tafsir Al Azhar

Setelah membaca tafsir Al Azhar pada bagian surat Al Mulk ayat 1-4, ada beberapa hal yang aku highlight. Aku tulis di sini agar lain waktu bisa dibaca kembali resumenya. Semoga juga bermanfaat untuk pembaca 🤗 1 . Mahasuci Dia yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan. Kekuasaan yang kekal hanyalah milik Allah. Sedang kekuasaan yang ada pada manusia (jabatan/amanah) hanyalah pinjaman dari Allah. Kapan saja bisa Allah ambil. Karena itu sangat rugi jika kekuasaan digunakan untuk keburukan. Allah maha penentu segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Di sini relate juga dengan sains, bahwa dengan menggali rahasia alam semesta kita bisa mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar, dan diselidiki. Sehingga semakin paham juga mengenai takdir. Bahwa alam semesta ini Allah takdirkan mengikuti ketentuan Allah, saling berhubungan satu dengan yang lainnya.  Segala sesuatu Allah ciptakan dan atur mengikuti sunatullah. Seperti ra

Filosofi Pupus: Hakikat Pupus adalah Bertumbuh

Assalamu'alaikum Sahabat Sophie 😉 Hakikat pupus adalah bertumbuh Kadang aku geli sendiri sama hal-hal yang datang dan pergi tanpa permisi. Datangnya bikin terkejut bahagia, tapi siapa sangka kalau perginya bikin lebih terkejut lagi. Apa iya hidup sebercanda ini? Kadang aku sampai mikir kaya gitu. Meskipun sampai saat ini masih meyakinkan diri, Nggak kok, hidup nggak sebercanda itu, pastilah ada yang sedang Ia rencanakan. Kamu nggak ngerti aja mekanisme kerjaNya untuk memberikan yang terbaik versiNya. Benar-benar unpredictable dan waw banget gitu loh. Maka benar adanya, kita sebagai seorang hamba, harus terus meminta, agar diistiqomahkan dalam menjaga hati, karena hati kita bisa saja berbolak-balik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu) Selanjutnya, bagaimana kita menjaga hati dan diri agar tak gentar. Seperti lirik lagunya Abbey dan Zoe bareng Bapaknya yang berjudul Pel

Yakinlah, Semua Indah pada Waktunya

Wisuda? alah itu hal biasa, pikirku. Saat itu aku santai-santai aja, bahkan jika harus menunda wisuda, rasanya tak apa. Pertama, ada tanggung jawab moral untuk nungguin dia, gak enak kalo wisuda duluan, padahal dia belum pendadaran. Dia? siapa sih? Yaps, dia adalah partner skripsian saya. Waktu saya sidang duluan aja, saya gak tega sebenernya, sidang duluan sedang dia masih berkutat dengan analisis. Pasca saya sidang, saya pun bisa membaca wajahnya yang begitu sedih dan mungkin marah, karena itulah setelah sidang saya justru sibuk nyariin dia yang entah ilang kemana.  Tapi, kalo saya gak segera yudisium, itu berarti harus bayar SPP lagi, saya sungkan kalo harus minta orang tua buat bayar SPP lagi, apalagi di semester delapan saya harus bayar SPP dan BOP karena gak dapet beasiswa lagi untuk semester itu. Mungkin karena IP semester sebelumnya untuk syarat beasiswa juelek banget, jadi gak lolos seleksi. Hihihihi semester berapa itu, saya lupa, pokoknya IP saya dua koma gitu deh