Permainan Seru: Between Master, Angel, and Messenger
Assalamu'alaikum sahabat sophoe~
Kali ini aku mau reshare apa yang pernah kutulis di sini. Konon, di kelas Bahasa China, satu per satu dari kami mendapat kartu berisi nama teman sekelas yang akan menjadi Master kami, dan si penerima kertas otomatis akan menjadi Angel-nya. Tugas para Angel adalah mengirim surat dan small gift untuk Master-nya. Sebagai kurir tentu tugas si Messenger, yaitu Laoshi (guru) kami.
Aku pun tidak tahu siapa yang menjadi Angel-ku, karena rulenya ini RAHASIA! Dan Messenger lah satu-satunya yang tahu, siapa Master dan Angel-nya, itu pun setelah beliau menerima kartu dari para Angel. Baru nanti diakhir kelas Laoshi akan memberitahukan siapa para Angel itu kepada para Master.
Permainan yang sederhana, tapi seru! Ngarep small gift dari Angel? Emmmm sedikit hahaha.
Sahabat sophie pasti juga pernah kan main game sederhana ini? Seringnya disebut dengan tukar kado kalau di Indonesia. Nah ketika di Taiwan, acara tukar kado sebagai penutup pertemuan terakhir kelas Bahasa China ini diramu dengan sangat menarik dan kreatif.
Ketika para Master dan Angel gathering di rumah sang Messenger.
Tapi dalam kehidupan nyata, kenapa tidak seseru game di kelas bahasa China ya?
As an Angel seringkali susah mengutarakan pesan hati baik lewat perantara si Messenger ataupun direct ke si Master. Apalagi kalo pesannya memang njlimet, butuh diksi yang pas agar sampai ke Master tanpa melukai hati, diterima tanpa mengurangi substanti, dan informasi bisa ditindak lanjuti dengan aksi.
Kadang karena ketidak percayaan diri atau sebab yang lain, Angel lebih memilih orang ketiga untuk menyampaikan pesannya. Dan lagi-lagi dalam kehidupan nyata, ini juga bukan perkara yang mudah. Memilih Messenger yang tepat itu juga susah. Apakah Messenger kita ini bisa amanah, apakah bisa menyampaikan dengan baik dan runut, dan apakah-apakah lainnya yang membuat kita picky menentukan siapa Messenger yang tepat.
As a Master, berusaha memberikan respon terbaik atas pesan dari Angel kadang juga tidak mudah.
Apakah sahabat sophie bisa dapat pointnya?
Kesimpulannya adalah susah untuk menjadi Master, Angel, ataupun Messenger yang baik. Tapi bukan berarti tidak bisa kan? Tugas personal setiap individu untuk bisa menempatkan diri menjadi Angel (pemberi pesan), Master (penerima pesan) dan Messenger (pengirim pesan) yang baik. Baik disini pun juga relatif, karena setiap individu memeliki parameter kebaikannya sendiri. At least jadilah baik mengikuti norma umum yang berlaku di masyarakat.
Terakhir, terima kasih kepada para Messenger-terdaebak yang sering saya repotin jadi penyambung lidah dan turut struggle membantu saya. Maaf merepotkan, semoga Allah membalas dengan kebaikan yang banyak 🙏 Terima kasih juga kepada para Angel dalam kehidupan nyata, mohon maaf jikalau masih saja ada kata dan sikap yang sering tak sesuai harapan kalian. Mari bersama-sama berusaha menjadi Master, Angel, dan Messenger yang baik.
Dan setelah membaca beberapa refrensi, bahwa kontjie keberhasilan menjadi master, angle, and messenger adalah piawai dalam berkomunikasi efektif. So, selamat terus berlatih, berlatih, dan berlatih kemudian praktik, praktik, praktik untuk bisa menerapkan komunikasi efektif dalam keseharian. #talktomyself #reminderformyself
Comments
Post a Comment