Real Vs Imaginary Sickness
Assalamu'alaikum sahabat Sophie~
Hmmm, ternyata real sickness dan imaginary sickness itu ..... . I don't know why tetiba kemarin aku punya pikiran bahwa sakit itu digolongkan dalam dua jenis, sakit yang real dan imajiner 😂 Pikiran itu tercetus setelah mendapat "teguran" dari Allah buat gak cengeng sama masalah itu tu~~
Entah kenapa, aku merasa labil hahaha. Bulan lalu, ketika mendapati isu itu, aku syok, kaget, tapi biasa aja, hanya menyiapkan mental kalo isu itu akan terealisasi. Lalu, minggu lalu, saat hal itu beneran terjadi, aku tetap biasa aja. Tapi....., kemarin ketika adikku ngeWA, "Mbak, bener jebule", aku juga membalasnya masih biasa saja, "Wis ngerti." Dan kami pun hanya ber ah oh ah oh menanggapi hal itu. Tapi, setelah itu kenapa jadi baper? Di lab aku gak bisa nahan tangis, karena lagi rame, aku pun kabur ke kamar mandi, eh tambah banjir. Setelah tenang balik lab lagi, lah kok baper lagi, akhirnya jam empat pulang dan sesekali masih mrebes mili juga waktu di kamar.
Then, karena dikit-dikit baper, daya konsen pun menurun. Allah pun sepertinya ingin aku segera move on dari masalah itu. Malemnya, aku kejepit pintu, jari telunjukku jadi korban. Sakit? Iya! Sampai sekarang juga masih cenut-cenut jariku 😓 Pas kejadian itu, aku baru sadar, sakit mana antara kejepit pintu sama perkara itu? Dan aku pun menjawab pertanyaanku sendiri, sakit kejepit pintu 😭 Terus alam bawah sadarku bilang, tuh kejepit pintu yang lebih sakit aja kamu gak nangis, kenapa cuma masalah kayak gitu kamu nangis? Jangan-jangan kamu ini hanya berlebih-lebihan, sakit imajinermu ini jangan-jangan hanya pseudo sickness?? *hahaha opo meneh iki?*
Setelah accident kejepit pintu, aku pun langsung berhenti baper-baperannya. Soalnya sakit banget! 😭
Hai Sahabat Sophie~ jadilah kamu mukmin yang kuat! Baik kuat fisik maupun mental ya. Janganlah dikit-dikit baper. Baper itu menurunkan daya konsentrasi, baper bikin laper, dan membawa segudang negative effect. Sebagaimana pesan Nabi, bahwa mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah.
Dari Abu Hurairah r.a. beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah azza wa jalla dari pada mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, seandainya aku berbuat demikian tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, ini telah ditakdirkan Allah dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan."
Gak pengen po jadi manusia pilihan Allah? *nanya ke diri sendiri*. Kalo mau, jadilah mukmin yang kuat, yang tangguh. Jangan menye-menye! Kalau merasa gak kuat? Minta tolongnya ke Allah, banyakin sujudnya. Nangis? boleh kok, tapi yang elegan lah 🙈 *ada po nangis yang elegan?*
Kalo inget kemarin, jadi pengen ngetawain diri sendiri. Astagfirullah hal adzim. Ya Rabb, kuatkan aku, teguhkan hatiku agar tetap pada agamaMu, lindungilah aku dari marabahaya juga dari tipu daya setan. Aamiin.
Comments
Post a Comment