Ten(t)ang


Menyeruak tanya pada semesta
Apakah ini
Mengapa begini
Lalu limbung menyeretku
Menarik-narik jemariku
Merayu pikirku
Mengobrak-abrik yang tertata rapi
Lamat-lamat aku melihatnya
Terang tentang kebimbangan
Perasaan yang merasa bersalah tapi tak juga mampu meminta maaf
Diam
Diam
Dan kembali ia datang
Menari-nari dalam bayang
Membentur-bentur kenangan
Terkulai, takut, dan bahagia
Pasang kemudian surut
Hingga tak terbaca mana sebenarnya bahagia
Juga mana takut itu
Berlari menjauh, dan ia menyergap dari segala arah
Perasaan bersalah
Tapi tak kuasa meminta maaf
Aku bisikkan, sudahi
Tenangkan pikir
Jangan berlari-lari membuat kegaduhan
Aku berpasrah
Apapun
Apapun

Dan maaf untuk yang perlu
Dan bisa kau maafkan
Perdamaian itu adalah penerimaan
Lagi-lagi
Aku berpasrah
Tapi bukan menyerah
Apapun apapun
Jika itu yang tertuliskan

Terima kasih sudah beramah-ramah
Tak pernah jua kau marah

Lalu kembali merapikan
Satu satu yang bertebaran
Membenahi yang terbentur-bentur
Dan di akhirnya
Kuselipkan sebuah rasa
Syukur

Segera kuambil tali
Mengencangnya biar tenang
Jika nanti kembali
Agar datang dengan rapi
Dan aku bersiap diri




Comments