Awas, Penyakit Paling Berbahaya Abad ini !
Hai, Kawan... hati-hati yaaaa, terhadap penyakit berbahaya yang satu ini. Penyakit ini gampang sekali menular, bahkan bisa mewabah di lingkungan kita. Penyakit ini juga sangat sulit untuk disembuhkan! tuh kan, emang serem banget deh penyakit yang satu ini.
Untuk mengobatinya, kita memang tidak perlu dokter bedah yang hebat, tak perlu pula seorang dokter saraf, apalagi dokter cinta, ehehehe. Tapi, kalau mau ke psikolog, mungkin ini bisa sedikit terbantu, ingat, sedikit aja loh ya!
Any way, ini penyakit apa sih?
Hmm... adakah yang sudah bisa menebak, jenis penyakit yang sangat berbahaya ini?
Well, penyakit paling berbahaya abad ini adalah penyakit malas. Indikasi dari gejala penyakit ini adalah menurunnya motivasi untuk melakukan sesuatu, parahnya lagi gejala ini dialami seseorang hingga dia enggan untuk melakukan hal-hal kecil yang sepele, sebut saja gampang menyepelekan sesuatu.
Gejala awalnya memang biasa saja, namun efeknya, luar biasa berbahaya.
Malas stadium satu adalah penyakit yang mulai mengjangkiti seseorang hingga akhirnya dia merasa ogah-ogahan, tapi dalam dirinya masih tertanam sedikit semangat, hingga akhirnya tetep dijalankan juga kegiatannya. Nah, malas stadium dua, tingkat ke-ogah-ogahannya ini bisa meningkat lebih tajam, untuk menuntaskan pekerjaan, butuh dorongan yang kuat dari orang lain. Stadium tiganya, orang mulai tak peduli dengan kewajibannya, namun masih ada perasaan bersalah ketika tidak melaksanakannya, tapi, tetep... kekeh untuk memilih tidak melaksanakannya karena aras-arasen. Yang paling parah ni, malas stadium empat! Orang yang sudah berada di level empat ini, dia bisa menjadi sangat skeptis. Tak peduli dengan tugasnya, masa bodoh. Resiko yang sudah terlihat jelas di pelupuk mata, seakan tak jadi masalah. Niat untuk melakukan action sudah tak ada.
Hmmmm... sangat menakutkan bukan? tak ayal, malas stadium satu ini bisa meningkat menjadi malas akut alias malas stadium empat bila tidak segera ditangani dengan serius. Ingat, kita tak perlu dokter bedah, dokter spesialis kulit kelamin, dokter saraf, dokter anak, atau dokter spesialis lainnya. Dokter yang bisa menangani penyakit ini adalah, dokter pribadi, yaitu diri sendiri.
Terapi yang harus dilakukan oleh dokter tanpa gelar ini --sebut diri sendiri-- adalah jangan biasakan diri menggampangkan atau menyepelekan sesuatu, bahkan satu hal kecil sekalipun! Kedua, jika ada pekerjaan, tugas, tanggung jawab, sekecil apapun itu, segera selesaikan. Tugas-tugas ringan yang kecil-kecil jika sering diabaikan akhirnya akan menjadi tumpukan masalah yang menggunung. Akhirnya, penyakit malas yang tadinya stadium satu, bisa jadi meningkat jadi stadium dua, atau bahkan tiga. Ketiga, berusahalah untuk tidak melihat orang lain, oh dia santai kok, aku juga boleh dong santai. Nei.. nei... setiap orang berbeda, jadi jangan melihat orang yang lebih malas dari anda, nanti anda bisa jadi lebih malas dari orang tadi, tapi lihat dan contohlah orang yang lebih giat dan bersemangat. Keempat, bersemangatlah, karena motivasi yang datang dari diri sendiri itu lebih awet juga lebih manjur.
Untuk yang sudah terjangkit penyakit ini, segeralah menyadarkan diri, betapa mengerikannya penyakit yang menjangkiti. Mulailah perlahan-lahan meninggalkan kebiasaan malasmu, dengan menyelesaikan hal-hal kecil, mulai menyelesaikannya sekarang juga, dan dimulai dengan menumbuhkan semangat dari diri sendiri.
Penyakit ini rentan menular dari homo sapiens satu ke yang lain, untuk itu pilihlah lingkungan yang sehat agar anda tetap sehat. Ketika dalam lingkungan anda, ada yang mulai terjangkit, bantu dia memperbaiki sistem imunnya.
Penyakit ini bisa menjangkit siapa saja --termasuk saya-- untuk itu, waspadalah selalu. Ingat, tindakan pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
Comments
Post a Comment