Senyumku Lebih dari Cukup

Pertanyaan yang sama, persis malah, dan pertanyaan itu tergolong pertanyaan yang guampang, hehehe. Bukan bermaksud menyepelekan yang gampang itu, tapi justru aku sangat memperhatikan pertanyaan itu. Oleh karena itu, pastilah aku bisa menjawabnya dengan benar, seriusan!! karena pertanyaannya tidak serumit rumus fisika, entah itu persamaan Schrodinger atau Teori Relativitas. Ini hanya mempermasalahkan kejujuran dan keterbukaan untuk menjawabnya.

Tapi, untuk pertanyaan yang berturut-turut selama dua hari ini ditanyakan kepadaku, kenapa sulit sekali menjawabnya? Padahal ini pertanyaan gampang, bahkan lebih gampang dari satu tambah satu. Mulutku terasa kaku untuk berucap, tubuhku terburu meleleh mendengar pertanyaannya. Hanya senyum sok manis yang bisa kuberikan, saat pertanyaan itu menggetarkan gendang telingaku.

Bagaimana mereka yang bertanya menafsirkan senyumku ini, terserah saja. Toh menurutku, senyumku ini lebih dari cukup untuk menjawab secara sempurna pertanyaan itu. 

Comments