My First Sparring
Hello every body??
Apa kabarnya weekend kali ini?
Apa kabarnya weekend kali ini?
Aku mau cerita nih, tentang pengalaman sparring pertamaku. Huuuuuaaa... sangat-sangat berkesan! Karena itu adalah momen pertama dalam hidupku latihan Sparring-an. I don't care about the spelling, tapi sparing itu latihan atau lebih tepatnya uji tanding gitulah kalau di latihan bela diri.
Jadi, begini kisah awalnya. Di awal latihan, seperti biasa kita latihan fisik. Lari muter GSP selama 20 menit. aigooo mana betah? Pengalaman lari pagi aja nih ya, berhasil lari tanpa putus sekali muter GSP, alhasil efeknya mual-mual, lah ini disuruh lari DUA PULUH MENIT. Huuummm haaahhh... Oke, awal-awal masih oke nih larinya, di barengin sama Zura. Lama-lama nafas udah ga tahan, kaki pegal-pegal, kepala berkunang-kunang. Karena saya tipikal anak nakal, maka saya mogok lari. Berdiri mematung di tempat start. Tapi sungguh malang, tatapan sinis pelatih mengintaiku. Tak enak hati saya, teman-teman lari saya nongkrong diem aja. Akhirnya, meski lelah letih dan sebenernya pueeengen jongkok, eh istirahat, kupaksakan diri lari lagi. Dan akhirnya entah untuk putaran yang ke berapa buat saya, dua puluh menit yang berasa sangat lama itu habis juga.
Tenagaku sudah terkuras habis. Dan ingat, itu baru PE_MA_NAS_AN. Bisa membayangkan bagaimana INTI LATIHANNYA?
nah, ini yang mau saya ceritakan.
Fokus latihan hari Sabtu itu adalah teknis FIGHTING. Wuihhh, pas denger happy banget, mau diajarin begituan, tapi pas praktiknya, lalalalala~~~~~~
Setelah dilatih ilmu pokoknya --sebut saja tendang dan pukul--, kami harus mencari pasangan. Eits, bukan pasangan hidup ya! Pasangan bergelut! Karena yang perempuan hanya saya dan Zura, maka pasangan yang kupilih adalah dia. Gila aja kalau mau pilih lainnya, dan ku tak sanggup~~~ #ea malah nyanyi
Satu menit pertama, fine, all is well. Satu menit kedua, masih baik-baik saja. Dan menit-menit berikutnya, Zura tetap santai dan fit, sedangkan saya, pandangan kabur, semua menjadi abu-abu, semua berputar, berkunang-kunang. Ah, pusing sekali waktu itu. akhirnya, meski belum waktunya break saya ngacir pergi dan duduk. Lagi-lagi karena tak enak hati duduk lama-lama, saya ikut sparing lagi. Namun, kunang-kunang masih tak mau pergi, baru beberapa kali sparing, dia datang menghampiriku lagi. Bukan karena alesan pingin jongkok, duduk, atau apalah, tapi ini beneran berkunang-kunang. Alhamdulillah-nya, zura pengertian banget sama aku, jadi dia ngasih kesempatan buat aku istirahat. Setelah sparing entah untuk sesi yang keberapa, akhirnya latihan selesai juga.
#Sehari kemudian
Langsung aja ya, sehari setelah itu, saya baru menyadari kalau badan saya lebam-lebam, biru-biru, kaku-kaku. Rasanya remuk redam. Lebam dan biru ini sepertinya blue print tendangan dan pukulan Zura yang tak bisa ku hindari.
End then, sekarang baru aku tahu, kenapa si Zura seperti tak punyak capek saat harus lari dua puluh menit. Dia juga fit banget dengan menu sparing yang berkali-kali. Ternyata, partner sparing saya adalah seorang ATLET PON.
Comments
Post a Comment